CURCOL

Curcol (20) fenomena (20) Fiksi (9) Opini (19)

Selasa, 11 Februari 2014

LETTER ON DAY 40

Momi …

Hari ini tepat 40 hari Popi kembali pada sang Pencipta, tepat 40 hari Popi meninggalkan dunia dan orang-orang yang Popi cintai. Tepat 40 hari Popi meniggalkan Momi dan Dae. Meninggalkan Mama, Bapak, Ita dan Ani. Semoga Momi dan Dae sudah mulai bisa menyesuaikan ketidakhadiran Popi dalam hidup kalian lagi.

Ya Allah, tabahkan hati hamba


Momi,

Maafkan Popi tidak meninggalkan tanda atau pesan apapun, karena Popipun sesungguhnya masih ingin terus bersama kalian, Momi paling tahu apa rencana-rencana hidup ku, rencana masa depan yang lebih baik dan layak untuk kita jalani, tapi saat sang Khalik berkehendak lain, Popi dan siapapun tidak pernah akan bisa menolaknya, dan Popi harus pulang di mana nanti setiap yang hidup pasti akan pulang, kepada Allah SWT.

Popi tahu, betapa selama satu tahun terakhir sejak Popi di rawat, hati mu kerap gelisah dan khawatir akan keadaan ku. Bagaimana Momi menjaga tidur ku, dan memastikan bahwa Popi akan kembali terbangun. Terima kasih Momi tetap menjaga sumpah pernikahan kita, tetap saling menerima, saat Popi senang maupun susah, saat sehat ataupun Popi sakit.

Aku tidak ingin mengeluh tentang kondisi ku karena Popi tidak ingin menambah rasa resah mu. Maaf kalau kepergian ku akhirnya menyisakan tangis. Sungguh Popi tidak pernah berniat seperti ini. Kalau saja aku boleh memilih. Tapi Momi harus yakin, bahwa keputusan Allah jauh lebih baik dari putusan manusia pilihan sekalipun. 

Iya, Pop …


Mom,

Singkirkan semua pertanyaan-pertanyaan yang tak mungkin terjawab. Jangan lagi momi berandai-andai, jangan pula momi menyalahkan diri atau keadaan. Yakinlah Allah Maha Baik, karenanya Popi juga meyakini, bahwa ini sudah menjadi yang terbaik untuk semua.

Momi si muka bulat,

Udah dong, Momi jangan nangis terus. Momi kan tahu Popi nggak tahan lihat Momi nangis, karena sekarang Popi nggak tahu harus berbuat apa. Popi nggak bisa lagi peluk Momi. GaK mungkin lagi usap-usap punggung Momi. Popi tahu Momi itu kuat dan tabah. Karena Popi sudah membuktikan sendiri, bagaimana saat Popi jatuh dulu, Momilah sebagai pegangann. Momi yang tetap mampu berdiri untuk Popi bertahan. Momi yang tetap merengkuh agar Popi tetap bisa kuat.

Momi pasti pernah dengar, tiap kali manusia diberikan cobaan, artinya dia akan di naikan kelasnya, ditinggikan derajatnya. Artinya Momi dapat Kepercayaan dari Allah. Contohnya gini deh, ada seorang karyawati yang tiba-tiba di pindahin ke suatu posisi kerjaan yang dia sama sekali nggak tahu dan tidak ada yang ngajarin pula. Kemudian dia mengeluh, “Kenapa gue sih?” –

Dibalik itu semua, atasannya sesungguhnya sedang menaruh kepercayaan pada si karyawati, karena di mata si atasan, karyawati ini yang paling mampu diantara teman-temannya yang Cuma bisa ha-ha-hi-hi. Di samping itu, si atasan tengah menyiapkan promosi jabatan (tentu dengan kenaikan gaji) untuk diri si karyawati.

Sekarang kamu bisa bayangin, itu baru kelas kantor kecil. Ini Allah Subhanahu Wata’ala, pemilik langit dan bumi, tata surya beserta planet-planetnya, yang sedang menguji Momi, karena Allah Maha Tahu, bahwa umatnya yang bernama ridzki utami, itu mampu dan pantas di naikan derajatnya.

Amin ya Allah amiiiin ….


Kalau Momi selalu cerita bahwa Momi sangat membutuhkan Popi, tahu nggak sih, bahwa sesungguhnya Popilah selama ini yang sangat membutuhkan Momi? Popi yang selalu bergantung sama Momi. Popi yang memerlukan Momi. Momi tahu kan seperti apa Popi cintanya sama Momi?

Aku rindu kamu, Pop … Kita saling membutuhkan, kita saling mengisi ….


Kalau Momi rindu Popi, peluklah buah cinta kita, karena di sana aku tinggalkan darah ku bersamanya. Tolong jaga titipan Allah yang ini ya. Anak kita, Darrel. Popi yakin Momi bisa menjaga, membimbing, mengajarkan Dae hal-hal yang belum sempat Popi lakukan.

Satu lagi, Popi juga titip keluarga. Tolong gantikan Popi untuk berkirim kabar kepada mereka. Sesekali telponlah. Kalau ada rezeki, bawalah Dae ke sana. Momi tidak perlu khawatir, karena Momi tetap anak Mama dan Bapak, tetap Kakak bagi Ani dan adik bagi Ita. Tetap keluarga dari saudara-saudara di kalimantan.

Iya Pop, Insha Allah. Ini amanat terbesar mu.


Momi ndut,

Popi paham betapa sakit dan sedihnya sebuah kehilangan, tapi Momi harus belajar untuk ikhlas. Iya sih, untuk ikhlas itu memang tidak mudah. Butuh proses yang panjang. Tapi coba lakukan apa yang selama hidup Popi lakukan untuk menuju suatu keikhlasan. Husnulzon. Selalu berfikiran postif, Positif dan positif. Berprasangka baik. Itu saja dulu, jika buat Momi ikhlas itu terlalu sulit. Insha Allah, suatu hari nanti Momi akan ketemu jalannya untuk ikhlas kalau titipan Allah ini pergi dari dunia untuk selamanya.

(nangis)


Momi Tayank,

Momi harus bersyukur, banyak orang-orang baik yang benar-benar baik ada di samping Momi. Pun orang yang dulunya Momi abaikan, dia tidak melupakan Momi kan? Popi percaya, banyak yang sayang dan peduli ke Momi dan Dae. Momi nggak perlu khawatir. Ya?

Di mana dan kemana kita melangkah, sudah jadi rahasia umum kalau Teman mu adalah teman ku, dan teman ku teman mu juga. Percaya deh, mereka akan bantu menjaga Momi.

Iya Pop, mereka baik banget sama kami Pop.


Momi entut ayam …

Maaf Popi nggak bisa cerita bagaimana kondisi ku di sana, Popi berada di mana, dan lain sebagainya. Ini Rahasia Allah, kita tidak bisa mendapat celah walau selubang kulit ari-pun. Tapi percayalah, setiap Doa yang Momi panjatkan, Allah pasti mendengar.

Ngomong-ngomong soal berdoa, Popi minta, Momi jangan pas lagi kena musibah aja baru berdoa ya? Momi aja sebel kan, sama orang yang datang ke Momi pas susahnya doang? Lagi seneng ngilang deh. Walau Allah Maha Pemaaf bagi hambanya yang bertaubat, tapi ngga begitu juga kan, Sholat kalau lagi ada butuhnya aja.

Iya, Pop … (makin nangis)


Momi montok,

Rambut mu sudah mulai kembali keriting ya? Popi lebih suka melihatnya, karena pas dengan bentuk wajah Momi. Walau seumur kita hidup bersama, bentuk rambut mu yang keriting nggak bertahan lama, tapi Popi tetep cinta kok.

Aku masih boleh di smoothing kan Pop?


Momina,

Ini sebenrnya bukan tulisan ku. Bukan juga kata-kata yang keluar dari mulut ku. Momi kan tahu, kalau Popi nggak pandai bicara. Cuma bisa senyum-senyum. Tapi Popi percayakan Momi untuk mendeskripsikan pikiran ku, karena di 15 tahun sisa hidup ku, Momilah orang terdekat ku dan yang paling tahu isi kepala ku. Teruslah menulis Mom.

Mom,

Terima kasih atas segala yang sudah Momi beri. Tawa dan tangis. Canda juga cela. Sop kesukaan ku, teh manis anget kegemaran ku, pelukan dan ciuman mu, kacang kulit dua kelinci yang kita makan bersama saat nonton TV. Ya, Popi juga akan merindukan itu semua. Jaga diri baik-baik, supaya Momi bisa jaga Darrel lebih baik. Sampaikan Peluk dan Cium Popi buat Dae.

Popi Sayang Momi dan Dae Selalu.

Momi sayang dan cinta Popi. Selalu Pop. Selamanya . I Love You Popi. We Love You.