CURCOL

Curcol (20) fenomena (20) Fiksi (9) Opini (19)

Senin, 24 September 2012

KALAH JUDI


Maaf, jika Aku tak mau bicara
Tentang kekalahan ku hari itu
Saat dimana aku kehilangan segala yang kupunya
Segala yang ku miliki

Maaf, jika aku tak mau membahasnya
Karena tak ada lagi yang tersisa
semua kartu telah habis aku keluarkan
Hingga tak ada lagi kartu truf untuk ku mainkan
Itu sangat menyakitkan, kamu tau itu?

Sungguh, Tidak ada yang bisa ku katakan
Yang menang telah mengambil semua nya
Yang kalah Cuma bisa pias di pojokan
Ini bukan sekedar permainan, Ini pertaruhan.

Andai kamu tau,
Betapa aku merasa bodoh, karena ku pikir akulah pemenang nya
Aku merasa bodoh, percaya diri bahwa aku bisa melawannya
Aku merasa bodoh, harus bermain mengikuti aturan

Katakan pada ku,
Bagaimana rasa ciuman nya? Apakah seperti ciuman ku?
Bagaimana dia panggil nama mu? Apakah sama rasa nya
Seperti ketika aku menyebut nama mu?
Kamu tau pasti, di dasar hati ku yang terdalam
Aku masih merindukan mu

Maaf, kalo aku tidak mau mengungkit nya
Karena itu membuat ku sangat terluka
Tolong, jangan merasa bersalah, karena kamu tidak salah
Peraturan adalah peraturan, kita harus terima bukan?
Rasanya jabat tangan adalah yang terbaik

Hidup adalah perjudian
Ada yang kalah dan ada yang menang
Dan pemenang telah mengambil semuanya


Dari aku yang kalah

Brawijaya Raya, 12 September 2012





Insipired by : ABBA

AKU DAN PERPISAHAN

Aku benci melihat punggung mu berlalu
Benci harus menatap diri mu yang kemudian menjauh & menghilang

Aku benci menatap mata mu
Mata yang memberikan keteduhan
Mata yang mengirim kehangatan
Mata yang menumpahkan kesejukan
Dan sekarang Harus pergi bersama mu

Aku benci harus memeluk mu
Dekapan yang makin lama makin berat untuk ku lepas
Seperti tak rela harus kehilangan jiwa
Sementara disudut sana ada luka

Aku benci mendengar mu berkata "aku pergi ya"
Itu kalimat paling merobek diantara berjuta aksara
Kalimat yang tak pernah aku bisa rela menerima nya

Aku benci harus jauh dari mu
Aku benci Perpisahan ...



Permata Hijau, September 2012

Senin, 10 September 2012

KENANGAN



Jika aku mati, apa yang paling kau kenang tentang aku?

Demikian suatu pertanyaan yang pernah Ia lontarkan beberapa waktu yang lalu. Sungguh suatu pertanyaan yang tidak setiap orang terpikirkan, bahkan untuk di sampaikan

Satu-satu para sahabatnya menjawab

“segala kabaikan mu, sobat”

Dalam hati kecilnya ia bertanya, kebaikan macam apa? Sungguhkan Ia  orang baik seperti yang di katakan? Sebagi manusia biasa yang sering berbuat khilaf, bahkan juga kesalahan yang di sengaja maupun di rencanakan, masih  pantas kah itu di kenang sebagai kebaikan? Tapi jika memang Iya, Ia hanya bisa bersukur, ternyata sekotor apapun manusia, dirinya masih memiliki sisi baik

“Kasih tau nggak yaaa …”

Seperti hal nya kebanyakan pertanyaan serius yang di jawab becanda, atau pertanyaan becanda yang di tanggapi serius, ia berfikir, mungkin bagi temannya tidak ada apapun yang bisa di ingat. Mungkin ini lebih baik, daripada harus terkenang hal-hal yang tidak menyenangkan. Terkadang “tidak saling mengenal” lebih baik dari pada hubungan yang dekat namun saling menyakiti 

“Saat di kost Pondok Indah th. 2000 an kita kehilangan sesuatu yg nempel di roda motor orang (tertawa)”

Tiba-tiba ia terkikik sendiri, karena jawaban teman kost nya semasa kuliah di Solo dulu, sungguh mengejutkan. Ia hampir melupakan peristiwa itu. Karena itu masa di mana, Ia – mereka – menghabiskan waktu dengan kenakalan-kenakalan remaja. Kehilangan benda laknat, yang maksud hati di sembunyikan, malah hilang …. kenangan “terbaik” yang melekat di ingatannya pada saat itu

“kebaikan dan kegilaanmu mommy cantik (emoticon kiss)”

Sekali lagi ia termenung, apakah ia sebaik itu? Kebaikan apa yang pernah ia berikan? AH, mungkin baik bukan berarti ia pernah kasih-kasih sesuatu, begitu luas definisi soal baik, putusnya. Kegilaan? Hahaha … Ya, kalo hal satu ini ia mengakui, kalo dirinya agak gila dalam banyak hal. Acap kali tidak bisa di tolelir akal sehat, tapi menurut nya, itulah yang membuat dia bisa menikmati hari-hari di mana buat sebagian orang mungkin membosankan, dengan kegilaan nya ia mampu menikmati kebosanan

“Lu senior gw di kampus mom... (tertawa lambat)

Senior? Hahaha … Ia tertawa geli. Betapa masa-masa menjadi “kakak senior” di kampus itu memang menyenangkan. Bisa belagak galak, dan cari perhatian. Walau agak kurang setuju saat itu di sebut senior, tapi pada kenyataannya memang ia kakak angkatan di atas temannya ini

“ngasih gua roti ulangtahun, dikampus lowanu”

Baginya, ini sama sekali bukan kenangan yang mudah di ingat. Ia sama sekali tidak menemukan file di memory otak nya, di mana ia memberikan “roti ulang tahun” di kampus pada seseorang. Dan jika memang ternyata ia lupa, ia mengirimkan permohonan maaf terbesarnya, namun begitu ia katakan, ia punya kenangan lain yang bisa di ingat tentang temannya 1 ini “saat mencari rumah sakit ‘SEMLOHAY HOSPITAL’ di Kebun Jeruk”

“Slengeanmu”

“Rambut nya mirip mbah surip hahahahaha”

“Lo baik ki. Cenderung asyik. Hee”

“Rambut mu yg atas, bawah, tengah..kiri...kanan....Dan semuaaaaaaaaanya”

“Charles and Keith”

Ah, hahaha … Ia tertawa . Ya, dia ingat – temannya ini menjanjikan memberikan nya sepasang wedges C & K, dengan catatan mereka harus bertemu. Ia pernah menitipkana pesan, jika pada saat nya Ia mati dan belum sempat berjumpa lagi, baginya tidak ada hutang apapun diantara kalian

“wanita perkasa yang gagah berani...hehehe...”

Ini adalah “Kenangan” terlucu yang pernah Ia dengar. Sebab Ia tidak pernah merasa dirinya sebagai wonder woman ataupun wanita perkasa. Ia hanya perempuan pada umumnya, yang mewek saat nonton drama korea, belanja yang nggak-nggak saat galau, bahkan mudah termakan rayuan. Tapi Ia menerima kenangan di mata teman nya ini, yang selama belasan taun tidak pernah dijumpainya – hanya di dunia maya. Biarlah seperti itu yang ada dalam kenangannya

“Tubuh mu, ciuman mu, sentuhan mu”

Tiba-tiba Ia terdiam lamaa sekali. Di mata nya ku lihat begitu banyak kisah yang tak mampu bercerita. Padaku kemudian Ia berkata, “biar ini kusimpan sendiri dan aku bawa mati”
 
“pernah jadi salah satu bahan tulisan kamoohhh (emoticon kiss)”

Ia tersenyum haru saat membaca. Sedikit air mata menggenang di pelupuk matanya, walau tak sampai menetes. Ini komentar sahabat, yang beberapa kali di jadikan tema tulisan-tulisan nya. Sebagai bentuk kekaguman dan rasa tulusnya atas persahabatan yang di bangun diantara mereka

“Mulai darimana yah?? Banyaaaaakk”

“F1 Cikini, Black Canyon coffee, kepiting asap & bingka (emoticon melet)”

Ini mungkin akan jadi kenangan yang sedikit berat, di mana Ia dalam 3 tahun terakhir sering kali menghabiskan  waktu bersama sahabatnya disini. Dari masih galau, dapat pacar, sampai sahabatnya ini menikah, mereka selalu disini . “kenang selalu jalan-jalan yang kita tapaki sepanjang Cikini” – pesan nya

Aku melihat sekeliling. Ratusan keluarga, handai taulan, dan para sahabat berkumpul di samping gundukan tanah merah  basah, semerbak menerpa wangi bunga segar dari atas nya. Wajah mereka gelap, tertutup duka yang pekat. 

Sebagai orang terdekat nya semasa hidup, membacakan pesan terakhir diatas pusara tadi adalah penghormatan terakhir yang sudah ku penuhi – janji terakhir yang sangat berat, sama berat nya harus merelakan Ia pergi   

Jika aku mati, apa yang paling kau kenang tentang aku?

Kalian akan mengenang nya – Ia pernah menjadikan pertanyaan ini sebagai status nya di Facebook –



Brawijaya Raya, September 2012