Mazaya
membuka ramalan tentang kekasih barunya melalui kopi. Kosong. Ia meneliti
sekali lagi ampas kopi didalam cangkir. Tetap kosong, tidak ada lambang apapun
yang bisa diartikannya. Ini belum pernah terjadi sebelumnya.
Dengan
sabar Mazaya meladeni Boma bermain mobil-mobilan. Mulut Boma sibuk menirukan
suara mainan yang dipegangnya. Tiba-tiba mobilan itu dilempar Boma penuh
amarah. Boma menangis. Mazaya sontak memeluk dan menenangkan Boma, sampai
kemudian Boma dituntun Mamanya masuk kamar.
Mazaya menitikan air mata
Sebulan
lalu, sepulangnya mereka dari nonton, Boma kekasih baru Mazaya terserang stroke
dan mengalami Alzheimer. Memori Boma hilang, kecuali saat ia masih Balita. Boma
tak pernah lagi ingat Mazaya. Itulah mengapa Mazaya tidak bisa melihat Boma pada
ampas kopinya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar