CURCOL

Curcol (20) fenomena (20) Fiksi (9) Opini (19)

Kamis, 09 Februari 2012

CEMBURU

BALITA

Gue terlahir sebagai anak ke dua saat kakak perempuan gue berusia 4 tahun. Menjelang balita, Kakak perempuan gue jarang mau ajak main gue, mungkin ngerasa malas ya nenteng2 anak kecil .
Alhasil gue selalu main di rumah tetangga, yang beda usianya sebenernya Cuma 6 bulan diatas gue. Namun karena sama2 dari Jawa, adat mengharuskan gue memanggilnya dengan sebutan Mas.

Namanya Fauzi, dan gue menyapanya nya dengan sebutan Mas Uji. Mas Uji adalah bungsu dari 3 bersaudara, makanya dia suka banget ama sosok “adik”, dan memang ngemong banget sama anak yang lebih kecil.
Bertahun2 gue selalu main di rumah mas uji, karena emang banyak mainan dirumahnya yang gue nggak punya, kalo gue nggak di kasih pinjem mainannya, gue akan “pura2” ngambek, dan bilang “Ya udah, Ridzki pulang” dengan muka cemberut, dan Mas Uji yang pasti langsung ngalah, dan narik lengan gue agar jangan pulang.

Mas Uji punya kucing, namanya Belang. Kata mas Uji, itu kucing gue juga. Sumpah, Mas uji berbagiii banget sama Gue. Sampai2 Gue membatin, andai kakak nya Mas Uji, bukan Kakak cewek jelek nggak mau ajak gue main itu. gue pengen banget punya kakak laki2.

One day, ada tetangga baru dateng, punya anak sekitar 8 bulan , baru bisa duduk kok. Ukh, menggemaskan lah. Itu yang dikatakan mas Uji. Mas Uji seneeeng banget main ama tu anak. Diam-diam gue kok keseel, nggak terima, merasa diabaikan, dan gue NGGA SUKKA ama anak kecil itu !! Yang Gue tau, sejak itu Mas Uji berbeda. Kalo Gue pura2 ngambek ngancem pulang, Mas Uji nggak peduli lagi, dengan cuek berkata “Ya udah sana Pulang”. Karena anak kecil itulah, hari-hari ku "kehilangan" Mas Uji

SMP

Waktu itu gue kelas Dua, saat pertama kali gue ketemu sahabat gue yang bernama Marca. Kami sekelas, dan sebangku pula. Every single day, hari-hari gue lewati sama sahabat gue ini. Karena sebal melihat kami yang selalu berisik, akhirnya suatu hari, wali kelas memutuskan untuk "memisahkan" kami, dan kami pun praktis tidak lagi sebangku

Ketika ada tugas membuat makalah, Marca tidak memilih gue sebagai teman nya, tapi dia milih teman sebangku baru nya. Dengan perasaan sedih, gue akhirnya mengerjakan dengan teman lain

KULIAH DI YOGYAKARTA

Saat itu, belum genap sebulan, hubungan gue dengan pacar gue Firman. Ketika gue memasuki kehidupannya, sesungguhnya hati dia masih tertinggal separoh pada serorang cewek, yang nota bene udah jadian sama yang lain . Suatu hari, saat makan malam di warung Pecel lele, kami berjumpa dengan cewek tersebut dan pacarnya , dan gue melihat dengan jelas air muka Firman yang berubah jadi ngga enak, dan merasa terganggu dengan pemandangan tersebut. Gue bertanya "kenapa?" sebenarnya gue udah tau jawabannya, tapi gue tetep mau ada suatu kata keluar dari mulut nya. Tapi saat itu, dia cuma bilang "Nggak apa-apa"


SAAT INI

Butuh waktu 6 tahun, untuk gue kembali bisa mendapat sedikit perhatian HTL, sahabatku saat kuliah dulu. Kami berpisah bukan karena masalah, tapi memang waktu dan jarak yang membentang. Betapa bahagianya gue, saat mengetahui bahwa dia juga masih mengenang betapa baik dan dekatnya hubungan kami. Hari-hari kami kemudain di isi dengan berbagi cerita, walau hanya lewat telepon ataupun chatting. Kami tetap saling memberi perhatian satu sama lain. Ngga banyak sahabat lama yang tetap bisa seperti ini. Kami tidak pernah barjanji apapun, karena kondisinya memang gue sudah tidak sendiri. Buat gue, perhatian dia dalam setiap percakapan itu sudah lebih dari cukup

Suddenly, gue dapat kabar, bahwa HTL berpacaran dengan sahabat, saudara sekaligus adik gue. Orang yang paling gue percaya selama ini, orang kesetiaan gue. Ironisnya, I'm the last stupid to know. HTL juga berubah, dia ngga mau balas SMS, sikiapnya pun mendingin. Dan tanpa bisa di bendung ... perasaan masa kecil gue dengan Mas Uji kembali datang, tapi kali ini gue sudah paham ... apa arti semuanya

CEMBURU

Ya, gue cemburu sama anak kecil itu, karena dia gue kehilangan Mas Uji ku
Ya, gue cemburu dengan teman sebangku sahabatku Marca, karena dia gue kehilangan Marca jadi teman sekelompok ku dalam menjalankan tugas
Ya, Firman ternyata Cemburu, saat melihat orang yang membawa separuh hatinya waktu itu, bersenda gurau dengan pacarnya
Dan Ya, gue cemburu pada adik kesayangan gue, karena gue akan kehilangan HTL seperti gue kehilangan Mas Uji Ku

Hakekatnya, cemburu merupakan fitrah manusia, kisah percumburuan sudah muncul sejak adanya relasi cinta antar manusia di muka bumi ini. Cemburu adalah fitrah manusia sebagaimana nampak pada jiwa anak kecil yang selalu menuntut perhatian paling besar dari orang tuanya atau dari gurunya

Cemburu adalah tanda cinta, meski belum tentu sebenar-benar cinta. Cemburu karena merasa diabaikan. Cemburu karena takut kehilangan. Cemburu karena merasa tersaingi. Cemburu, karena GUE MEMILIKI RASA

Ah CEMBURU, memang penyakit KALBU. SALAHKAH ?




Mei 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar