CURCOL

Curcol (20) fenomena (20) Fiksi (9) Opini (19)

Jumat, 10 Februari 2012

Untuk apa Gue Menulis?

Ngga tau sejak kapan gue suka nulis. Seinget gue sih sejak SD. Nulis-nulis di BUKU DIARY yang gambarnya Miki Mos gitu. Biasanya yang gue tulis soal perasaan-perasaan gue terhadap lawan jenis. Hahaha. Gue dah Jatuh cinta dari TK. Berani nembak cowok waktu SD. Tapi Baru punya pacar pas SMP. Hahaha.

Gue nulis-nulis itu konsepnya buat diri sendiri. Maksudnya biar beberapa tahun kedepan, gue baca lagi dan gue bisa ketawa-ketawa gituu deeh. Dan energi menulis gue keluar, biasanya saat hati gue sedang Lara ... dari bahasa jawa Loro, yang artinya sakiiiiitttt ... (suit-suiiit)

Gak pernah ada kepikir hasil tulisan gue itu di publikasikan, apalagi di baca temen. Tengsin lah, secara itu kan perasaan pribadi gue, aib gue, masa di umbar-umbar? Dan ... kebiasaan gue menulis terhenti, sejak gue punya banyak SAHABAT, yang bisa di CURHAT in sekaligus kasih masukan & saran-saran. Dan kok Ya, lebih enak CURHAT dari NULIS ? Yaaa ... , ada semacam ... KALO CURAHAT NGGA ADA BUKTI DAN BISA DI SANGKAL, tapi kalo nulis ... BUKTINYA OTENTIK bangeet.

Waktu terus berlalu ... bertahun-tahun gue ngga pernah lagi NULIS, meskipun SAHABAT-SAHABAT gue yang tadi gue bilang dah pada ber mental an. Sampai one day, gue punya kenalan, yang jadi temen tapi punya sifat ngga asik banget. Saking gue ngga bisa menyampaikannya lagi dalam KATA-KATA, maka gue MENULIS lagi, yang kali ini medianya lebih OKE. BLOG di Friendster. Energi amarah gue, gue tuangakan dalam TULISAN di BLOG-BLOG yang Tema nya lebih banyak soal kemarahan gue kepada dia.

Kali ini gue lebih terbuka. Dan memang di maksudkan supaya dia juga baca. Namun tanpa gue sadari, orang lain juga merhatiin. Dan berbagai komen masuk mengenai tulisan gue. Alhamdulillah, semuanya punya penilaian positif soal "karya-karya" yang buka apa-apa menurut gue.
Dan gue pun mulai kerajingan MENULIS lagi, setelah bertahun-tahun ngga bikin DIARY. Hahahaha ...

Waktu gue hijrah ke Fesbuk, tema tulisan gue ngga lagi soal dia. jadi Banyak Hal. isinya lebih sering Apa yang gue liat, gue rasakan, dan sebuah fenomena . Apapun tulisan itu, ternyata gue punya penggemar. Hahaha. Sumpah gue tersanjung banget. Kenapa gue bilang "penggemar", karena tiap kali ngga ada catatan yang gue buat, pasti di tanyain "Mom, mana tulisan lo?" dan tanpa sungkan-sungkan, dia mengakui kalo dia adalah penggemar catatan-catatan kecil gue. Ah, bahagianya ada orang yang memberi arti untuk apa yang gue kerjakan tanpa maksud.

"Gue yakin suatu hari lo akan jadi penulis hebat" kata nya suatu hari
" Kenapa lo ngga jadi penulis aja sih Mom?" tanya nya di lain waktu ..

Gue sadar betul, gue ini hobby nulis. Bukan sesuatu yang gue seriusin, dan juga seperti mengutip kata-kata teman gue, GUE BUKAN PENULIS. So, gue nulis bener-bener tergantung suasana hati. Ngga bisa Profesioal. Dan belom bisa gue pertanggung jawabkan. Dan gue bukan siapa-siapa.

Sampai suatu hari kesempatan besar pun datang. Fanny Rahmasari, seorang Presenter ternama di kantor gue, seorang penulis kreatif yang ngga di ragukan, diam-diam ikut bagian dalam mengamati tulisan-tulisan kecil gue di sini. "Kenapa ngga lo aja coba jadi tim kreatifnya Reality Show? Gue yakin elo bisa, gue dah baca catatan2 lo di FB, dan gue anggap lo bisa nulis." tulisnya dalam sebuah isi chattingan kami, kira-kira dua minggu lalu.

Bo! Idung Gue mekar doong, kaki gue ngga napak, dan sumpah! Gue GR beraaat! Hahaha ... Unbelievable, Fanny Rahmasari? Gokil ... ini beneran kah? Tapi ... gue tetep lah gue. Masih ngga pede apa yang barusan gue baca. Dan gue merasa, hobby gue belom bisa di bebankan dalam sebuah tanggung jawab. But dengan pasti, Fanny mendorong gue untuk menguji kemampuan gue, dan dengan yakin, dia menganggap gue BISA.

Gue coba apa yang Fanny Rahmasari yakini, dengan pertimbangan, ADA KESEMPATAN dan DI BERI KESEMPATAN. Kemudian gue mengirim 5 naskah dalam waktu dua hari. Gue bukan penulis naskah. Belum pernah nulis naskah. Dan tidak ada latar belakang menulis naskah. Tapi 3 dari lima naskah gue itu diterima (tentu dengan revisi) dan di produksi! Is iT true, gue bisa nulis?
Dan mulailah gue menulis untuk membantu tim reality , sesuai permintaan Fanny Rahmasari.

Kendala baru gue hadapi. Tulisan yang gue kerjakan bukan lagi soal hobby. Tapi sudah menjadi profesional, dimana segala yang berbau profesional, ada NILAI nya. Hal disini lah yang tiap hari di pertanyakan dalam hati ... ADAKAH NILAI UNTUK TULISAN GUE DI REALITY SHOW?

Di satu sisi gue senang bisa di beri kepercayaan dan kesempatan menulis dalam tim kreatif untuk membantu Program Reality Show, bahkan ada rasa ngga tega untuk menolak saat mba Rini order naskah sesuai tema, karena memang banyak hal juga yang Mbak Rini harus kerjakan ... Tapi ... gue juga masih di ombang-ambing dalam sebuah kenyataan apa yang gue kerjakan itu harus ada nilainya (baca : GUE BUTUH UANG)

Saat ini, energi gue sedang meletup-letup, yang gue harus lepaskan untuk menulis. Gue akan tulis apa yang gue ingin tulis. Diterima atau tidak, gue tetep harus buang energi gue dalam tulisan. Tapi kali ini, untuk apa gue menulis? HOBBY atau PROFESI?


Maret 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar