CURCOL

Curcol (20) fenomena (20) Fiksi (9) Opini (19)

Rabu, 08 Februari 2012

Three Magic Words

Agustus 1995. Gue tengah mengepak-ngepak barang-barang dan pakaian yang hendak gue bawa ke Yogyakarta, kota tempat melanjutkan study pasca SMA. Umi, Nyokap gue, ikut membantu mengatur sambil kami bercakap-cakap. Biasa, wejangan-wejangan, pesan-pesan, soal belajar, sholat, pergaulan, dan sebagainya. "ada tiga hal yang merupakan kunci dari sebuah hubungan. Kata Maaf, Tolong dan Terima Kasih. Jangan pernah kamu lupakan atau abaikan itu. Terhadap siapa saja, ke anak kecil sekalipun" ujar Umi. "Ya ya Ya ya" jawab gue asal, yang penting saat ini "Iya" aja dulu. Jawaban yang tidak gue cerna dan gue telan mentah-mentah, seperti hal nya gue buru-buru menerima kembalian uang yang tidak gue hitung lagi, saat belanja di warung, karena gue kebelet boker ...

**

"Ki Tisuue dong!" perintah teman gue yang lagi sibuk makan. Gue mengambilkan dan memberikannya.
"Ki, mau ke dapur Ya? sekalian mangkok ya?" pinta temen gue yang lain. Gue pun membawakannya
" Ki nyalain kipas dong, gerah nih" suruh teman gue sambil kepedesan. Dengan bersungut-sungut, gue nyalain kipas. "Setan, emang gue kacung!" batin gue ...

**

"Lo tau? lo udah nyakitin hati gue! Apa yang lo lakukan itu salah!" teriak gue dalam sebuah pertengakaran dengan pacar. Huh. Biasa , masalah cemburu-cemburuan. Pacar gue diem aja. Arrrrgh, ini dia yang paling gue sebel tiap kali ada pertengkaran. Dia cuma bisa diem. Ngga bilang apa-apa. Dan gue cuma bisa nangis nahan kesel. Kok kayaknya ngga nyesel ...? Bilang apa kek?

**

Mungkin itu cuma sebagian contoh kecil, hal-hal yang terjadi sehari-hari pada kita makhluk sosial. Hal-hal yang ... Yah, awalnya gue anggap sepele ... ternyata memang ngga boleh gue anggap sepele. Betapa gue ngerasa "jadi kacung" saat temen-temen gue nyuruh ini itu tanpa mengawali dengan mengucap kata TOLONG dan di akhiri denga kata TERIMA KASIH, dan gue yakin, gue pasti juga sering kayak gitu, tentu tanpa gue sadari.

Begitu juga saat bertengkar atau berbuat kesalahan, kecil maupun besar ... sering alpa mengucapkan kata Maaf. Ngga usah jauh2, lagi di jalan atau dalam bis, ada yang nginjek kaki kita, padahal gue dah bilang "aduh", eh yang nginjek, cuek aja ... keki ngga seeeeeh?

Honestly, ada satu hal baik yang bisa gue ambil pada setiap hal buruk. Boss gue misalnya. Siapa sih di kantor yang ngga sebel sama dia? Yang ngga empet ama dia. Se menyebal-menyebalkan nya dia ... satu hal baik yang selalu gue akan ingat, dia tidak pernah alpa bilang TOLONG saat menyuruh gue, dan mengucapkan TERIMA KASIH setelah gue menjalankan perintah dia.

Dan gue juga ngga pernah merasa "GUE KAN ORANG TUA" , saat gue merasa salah, atau tidak bisa memenuhi keinginan anak gue, atau membuatnya kecewa, gue akan peluk dia, gue katakan MAAF, sebagai tanda gue menyesal. Karena gue mau, kelak dia juga akan seperti itu.

Three magic words , jangan pernah dianggap sepele ...


MEI 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar